Menghitung Untung, Rugi, persentase keuntungan, dan persentase kerugian pada Aritmatika Sosial Part 1 | Kelas 7 SMP/MTS

 ****

Aritmatika sosial materi matematika untuk smp/mts kelas 7

Materi yang akan dibahas adalah mengenai harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi yang akan disajikan secara singkat beserta latihan soal dan pembahasannya. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahs satu per satu. Selamat belajar!. 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan Aritmatika sosial. Dalam artikel ini akan dibahas tentang kegiatan dunia perekonomian terkait dengan pembelian, penjualan, untung, maupun rugi. Diharapkan pula dengan menemukan dan memahami rumus/bentuk umum dari hal tsb dapat digunakan/dimanfaatkan sebaik mungkin saat menyelesaikan sebuah masalah aritmatika sosial. 

A. Nilai Keseluruhan dan Nilai Per Unit

Misalnya jika harga satu rim (500 lembar) kertas HVS adalah Rp 25.000,-. Berapakah harga 1 lembar kertas HVS? 

Pembahasan : 

Seperti yang kita ketahui bahwa harga 1 rim, dimana 1 rim kertas HVS berisi 500 lembar dan harganya Rp 25.000,-. Maka harga 1 lembar kertas HVS adalah Rp 50,-. 

Dalam hal ini, harga Rp 25.000,- disebut nilai keseluruhan, sedangkan harga Rp 50,- disebut nilai per unit

Contoh lainnya :

Jika diketahui harga dua lusin gelas Rp 96.000,-. Berapakah harga satu gelas?

Pembahasan : 

Diketahui : 

Harga dua lusin gelas Rp 96.000,-

dua lusin = 2 x 12 (1 lusin) = 24 gelas

maka, harga satu gelas adalah

= 96.000,- : 24

= 4.000,-

Jadi, harga satu gelas adalah Rp 4.000,-


B. Harga pembelian, Harga penjualan, Untung, dan Rugi

Secara umum, dijelaskan bahwa : 

* Dikatakan untung jika harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian. Untuk menentukan keuntungan dapat menggunakan bentuk umum dibawah ini.

    U = Hj - Hb

dengan syarat bahwa Hj > Hb.

Keterangan : 

U = untung

Hj = harga jual

Hb = harga beli


Contoh : 

1. Sebuah parfum dibeli dengan harga Rp 157.800,00, kemudian dijual lagi. Tentukan keuntungan yang diperoleh jika barang tersebut dijual dengan harga Rp 180.000,00.

Pembahasan : 

Diketahui : 

Hj = Rp 180.000,00

Hb = Rp 157.800,00

maka, keuntungan yang diperoleh

U = Hj - Hb

U = Rp 180.000,00 - Rp 157.800,00

U = Rp 22.200,00

Jadi, keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 22.200,00

2. Sebuah barang dijual dengan harga Rp 576.250,00. Tentukan harga pembelian jika diperoleh keuntungan sebesar Rp 112.750,00.

Pembahasan : 

Diketahui : 

Hj = Rp 576.250,00

U = Rp 112.750,00

maka, harga pembeliannya adalah

U = Hj - Hb (pindah ruas Hb ke sebelah kiri)

Hb = Hj - U

Hb = Rp 576.250,00 - Rp 112.750,00

Hb = Rp 463.500,00

Jadi, harga pembelian yang diperoleh sebesar Rp 463.500,00.


* DIkatakan rugi jika harga penjualan lebih rendah daripada harga pembelian. Untuk menentukan kerugian dapat menggunakan bentuk umum dibawah ini. 

R = Hb - Hj ,

dengan syarat bahwa Hb > Hj.

Keterangan : 

R = rugi

Hj = harga jual

Hb = harga beli


Contoh : 

1. Sebuah barang dijual dengan harga Rp 576.250,00. Tentukan harga pembeliannya jika menderita kerugian sebesar Rp 93.475,00.

Pembahasan :

Diketahui : 

Hj = Rp 576.250,00

R = Rp 93.475,00

maka, harga pembeliannya adalah

R = Hb - Hj (Pindah ruas Hj kesebelah kiri)

Hb = R + Hj

Hb = Rp 93.475,00 + Rp 576.250,00

Hb = Rp 669.725,00

Jadi, harga pembelian yang diperoleh sebesar Rp 669.725,00.

2. Bondan membeli mobil bekas dengan harga Rp 85.500,000,00. Setelah diperbaiki, mobil itu dijual dengan harga Rp 89.000.000,00. Jika ternyata Bondan mengalami kerugian Rp 1.650.000,00, berapa biaya untuk perbaikan mobil?

Pembahasan :

Diketahui : 

Hb = Rp 85.500.000,00

Hj = Rp 89.000.000,00

R = Rp 1.650.000,00

maka, 

U = Hj - Hb 

U = Rp 89.000.000,00 - Rp 85.500.000,00

U = Rp 3.500.000,00

Sehingga, biaya untuk perbaikan mobil adalah 

= Rp 3.500.000,00 + Rp 1.650.000,00

= Rp 5.150.000,00

Jadi, biaya untuk perbaikan mobil tersebut adalah Rp 5.150.000,00.


C. Persentase Keuntungan dan Persentase Kerugian

1. Persentase Keuntungan

Persentase keuntungan digunakan untuk menghitung persentase keuntungan dari suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan. 

Secara umum, untuk menghitung persentase keuntungan dapat menggunakan bentuk umum dibawah ini. 

%U = (U x 100%) : Hb

Keterangan : 

%U = persentase keuntungan

U = untung

Hb = Harga beli


Contoh : 

1. Ani membeli hardisk dengan harga Rp 1.000.000,00. Hardisk tersebut kemudian dijualnya dengan harga Rp 1.100.000,00. Berapa % keuntungan yang diperoleh oleh Ani?

Pembahasan :

Diketahui : 

Hb = Rp 1.000.000,00

Hj = Rp 1.100.000,00

maka, 

U = Hj - Hb

U = Rp 1.100.000,00 - Rp 1.000.000,00

U = Rp 100.000,00

Sehingga, % keuntungannya adalah

%U = (U x 100%) : Hb

%U = (Rp 100.000 x 100 %) : Rp 1.000.000,00

%U = 10%

Jadi, persentase keuntungan yang diperoleh sebesar 10%.


2. Persentase Kerugian

Persentase kerugian digunakan untuk menghitung persentase kerugian dari suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan. 

Secara umum, untuk menentukan persentase kerugian dapat menggunakan bentuk umum dibawah ini. 

%R = (R x 100%) : Hb

Keterangan :

%R = persentase rugi

R = rugi

Hb = harga beli


Contoh :

1. Pak Randi membeli sepeda motor bekas dengan harga Rp 40.000.000,00. Satu tahun kemudian, sepeda motor tersebut dijual kembali dengan harga Rp 36.000.000,00. Tentukan persentase kerugian yang diperoleh Pak Randi?

Pembahasan :

Diketahui : 

Hb = Rp 40.000.000,00

Hj = Rp 36.000.000,00

maka, 

R = Hb - Hj 

R = Rp 40.000.000,00 - Rp 36.000.000,00

R = Rp 4.000.000,00

sehingga, persentase kerugiannya adalah

%R = (R x 100%) : Hb

%R = (Rp 4.000.000,00 x 100%) : Rp 40.000.000,00

%R = 10%

Jadi, kerugian yang diperoleh Pak Randi sebesar 10%.


****


Semoga artikel mengenai Menghitung keuntungan, kerugian, persentase keuntungan, dan persentase kerugian pada Aritmatika Sosial Part 1, bermanfaat dan dapat menambah ilmu kawan-kawan. Jangan lupa selalu berkunjung di blog mathematicsscience yah. 

😊😊😊

Comments

Popular Posts